Tuesday, 5 May 2015

korekan vespa

Ada beberapa teknik tune up mesin 2 tak, yang paling lazim adalah memporting ulang design port.
Memporting ulang itu juga banyak halnya diantaranya adalah:
1 Merubah tinggi port
2 Mengarahkan kembali jendela port
3 Menghaluskan saluran2 port
4 Memperbesar ukuran port
Tentunya point2 tersebut diatas harus dilakukan dengan perhitungan yang tepat agar hasilnya maksimal.

Kali ini kita hanya akan membahas mengenai merubah tinggi port

Merubah tinggi port berarti durasi buka & tutup port pun akan berubah. Menentukan angka dari tinggi port ini tentunya harus menggunakan hitungan2 tertentu.
Jika seorang mekanik pernah melakukan perubahan tinggi port pada sebuah silinder blok dan ternyata hasilnya baik ini bisa menjadi acuan untuk mekanik lainnya jika ingin melakukan rubahan pada blok lainnya walaupun memiliki spek yang berbeda.
Caranya adalah mengkonversi ukuran dari mm menjadi derajat putar kruk as.

Contoh :
HRC Thailand menentukan tinggi porting terbaik pada silinder blok NSR SP adalah sbg berikut :
1 Lb Bilas : 42mm
2 Lb Transfer primer & sekunder : 42mm
3 Lb Buang : 26mm
(Catatan :Deck Height NSR adalah 0 mm yang berarti Bibir piston NSR saat berada di TMA adalah sebidang dengan bibir silinder blok atau 0 mm)

Maka jika kita ingin merubah port silinder blok Yamaha RX King harus menggunakan angka berapa di tiap2 portnya jika ingin mengacu pada hitungannya HRC??

Tentunya salah jika kita langsung menggunakan angka2 diatas untuk diaplikasi di blok RX King.
Kita harus mengkonversi dahulu dengan satuan derajat, setelah didapat maka dikonversi kembali ke satuan mm dengan ditambah (Deck Height)

Lalu bagaimana mengkonversi dari mm ke derajat?
Yang pertama kita harus ketahui dulu data2 sebagai berikut :
1 Stroke NSR & stroke RX King
2 Panjang Stang piston NSR & RX King

Jika data2 tersebut sudah diketahui maka kita bisa menggambar diatas kertas sesuai data2 tersebut atau jika ingin lebih akurat bisa dengan menggunakan software Auto Cad.
Misal menentuakn derajat buka lubang buang pada blok yang ingin ditiru (Blok NSR):
1 Buat lingkaran dengan diameter seukuran stroke NSR dan gambarkan titik pusatnya dalam koordinat axis X & Y. pada titik paling atas lingkaran beri tanda 0 derajat kruk as (ini melambangkan derajat putar kruk as)
2 Gambar garis vertikal berukuran panjang stroke + panjang stang seher dengan posisi garis melalui titik pusat lingkaran dan ujung paling bawah garis bertemu dengan ujung paling bawah lingkaran. (Ini melambangkan titik pusat dari rangkaian silinder+piston+kruk as)
3 Buat titik 0mm pada ujung atas garis tersebut (anggaplah titik 0 tersebut adalah posisi piston saat TMA)
4 Buat lagi titik (Tandai dengan huruf B)pada garis vertikal tadi seukuran tinggi lb buang (pada contoh diatas adalah 26mm) Berarti jarak dari titik 0 ke titik B adalah 26mm.
5 Gunakan jangka buat agar jarak bukaan jangka seukuran dengan panjang stang seher NSR (ini melambangkan panjang stang seher)
6 Jarum jangka di posisikan di titik B dan mata pinsil jangka di coretkan ke lingkaran yang mampu dijangkau dengan jangka (ini melambangkan posisi stang seher pada rangkaian)
7 Ukur berapa derajat dari posisi 0 derajat kruk as terhadap titik pada point 6 tadi dengan bususr derajat.
8 Angka derajat buka lubang buang telah didapat.

Lakukan langkah2 diatas untuk menghitung derajat buka lubang bilas dan transfer.
Setelah semua didapati sekarang tinggal menghitung berapa mm tinggi lubang2 tersebut pada blok rubahan (Blok RX King).

Langkah2nya adalah :
1 Buat lingkaran dengan diameter seukuran stroke RX King dan gambarkan titik pusatnya dalam koordinat axis X & Y. pada titik paling atas lingkaran beri tanda 0 derajat kruk as (ini melambangkan derajat putar kruk as)
2 Gambar garis vertikal berukuran panjang stroke + panjang stang seher dengan posisi garis melalui titik pusat lingkaran dan ujung paling bawah garis bertemu dengan ujung paling bawah lingkaran. (Ini melambangkan titik pusat dari rangkaian silinder+piston+kruk as)
3 Buat titik 0mm pada ujung atas garis tersebut (anggaplah titik 0 tersebut adalah posisi piston saat TMA)
4 Ukur dengan busur derajat angka yang didapati dari point no 8 diatas dan tandai pada lingkaran dan beri tanda B.
5 Gunakan jangka buat agar jarak bukaan jangka seukuran dengan panjang stang seher Rx King (ini melambangkan panjang stang seher)
6 Jarum jangka di posisikan di titik B dan mata pinsil jangka di coretkan ke garis vertikal diatas lingkaran yang mampu dijangkau dengan jangka (ini melambangkan posisi stang seher pada rangkaian)
7 Ukur jarak dari titik 0mm terhadap titik yang baru didapat dari point no 6.
8 Jarak tinggi lubang buang RX King telah didapat.

Lakukan langkah2 diatas untuk menghitung jarak lubang bilas dan transfer.
Setelah semua angka didapat kita harus mengetahui Deck height RX king tersebut, setalah didapat maka ukuran2 jarak port yang sudah didapat masing2 ditambah Deck height nya.

Sementara jika ingin melebarkan lubang buang maximal adalah 70% dari diameter piston
kecuali jika design lubang buangnya memiliki tiang penyangga seperti NSR SP maka bisa dibuat lebih lebar lagi.
Contoh : Diameter piston NSR adalah 59mm maka lebar lb buang maximal adalah 59x 70% = 41.3mm dibulatkan menjadi 42 mm, jika lebih dari 42mm maka khawatir ring piston bagian lb buang akan cenderung menekan berlebihan ke dinding silinder, shg silinder akan mudah aus.

ini gan cara bore up mesin vespa

ini gan cara bore up mesin vespa...
Biasanya pada blok mesin piston dan selinder diberi celah,namun tak sembarangan mengasih celah semua ada ukurannya,Bilamana dikasih celah sembarangan piston akan ngejim.
Untuk mengatasi masalah itu tidak terjadi dibawah ini ada ukurannya sebagai berikut :
C=diameter cylinder max
P=diameter luar piston
Piston Clearance 0,0040 /0,0045.
Dijamin mesin vespa anda tidak macet,proses rayen selama tiga hari,penggunaan oli samping sebaiknya 1,5 dari takaran biasa atau tiga tutup botol oli samping pada bensin satu liter.Oli sehabis korter pakai oli bagus bisa pake oli jumbo atau oli samping pertamina.
Awalnya, ide ini muncul karena rasa penasaran atas kemampuan vespa yang katanya g bisa lari(motor butut). akhirnya rasa penasaran ini di curahkan pada motor Vespa. Adapun karb (singkatan dari karburator) menggunakan karburator PX 150. Standardnya, karb ini memiliki lubang venturi(isapan udara) berukuran 18 mm walaupun pada bodi karb tertulis 20 mm. kemudian pilot jet dan main jet menggunakan 48-160.
Ubahan yang saya lakukan sangat sederhana tanpa harus membeli onderdil pengganti, dan terbukti dapat meningkatkan performa dan speed motor vespa sy.
adapun ubahan yang di lakukan yaitu berupa pembesaran (reamer) lubang venturi karb dari 18 mm menjadi 24 mm(setara karb spartan 24 mm). Ubahan ini dilakukan tidak hanya pada lubang venturi bagian luar, namun bagian dalamnya juga. Efek dari perubahan ini yaitu, lidah skep karb standar tidak dapat dipakai lagi dan harus diganti dengan plat almunium setebal 1,5mm yang di model menyerupai lidah skep yang asli namun dengan ukurun berbeda yaitu 24mm(yang asli cuma 18mm).
Setelah melakukan perubahan ini, pilot jet dan main jet pun ikut di sentuh dengan pisau tunnig(kikir dan bor) untuk mendapatkan ukuran sepuyer (bahasa lain dari pilot dan main jet) yang tepat mengingat ukuran spuyer pada karb PX150 sudah terbesar dikelasnya dan sudah tidak ada di jual yang lebih besar lagi.
untuk pilot jet dan main jet, cukup bagian ujungnya yang diperbesar menggunakan mata bor 0,5mm. perubahan ini dirasa sudah cukup besar untuk mengalirkan bensin dengan deras ke blok selinder vespa anda.
berikut beberapa foto yang sempat di abadaikan pada saat tune up ini dilakukan.......
selamat mencoba.

Bikin vespa tambah ngacir

Bisa koq vespa
dimaksimalkan potensi
performanya, orang2
sering menyebutnya
korek harian tp hanya
bisa dikerjakan oleh
bengkel atau mekanik yg
berpengalaman,
khususnya
berpengalaman di mesin
vespa atau mesin 2
langkah (karena mesin 2
langkah jelas beda
dengan mesin 4 langkah).
korek harian tidak
merubah spesifikasi
mesin secara frontal
sehingga walau berakibat
boros bensin tp msh
dapat ditoleransi
(tergantung besarnya
spuyer) dan ketahanan
mesin tidak jauh berbeda
dengan standarnya.
Intinya adalah
memaksimalkan efisiensi
volumetrik ( volume
campuran bensin+udara
yang dapat masuk secara
maksimum ke ruang
silinder), memaksimalkan
kinerja pengapian (timing
pengapian yg tepat, api
busi yg besar
tegangannya cukup dan
konstan), dan setting
spuyer karburator agar
dapat mensuplai bensin
sesuai dengan kebutuhan
mesin.
Khusus untuk
memaksimalkan efisiensi
volumetrik (EV) yg akan
kita jabarkan disini. kunci
peningkatan EV pd mesin
2 langkah yaitu terutama
pd blok silinder krn
terdapat lubang
pembilasan dan
pembuangan yang
berperan penting pd
cepat-lambat dan
bamyak-sedikit campuran
bensin dan udara yg akan
masuk ke silinder dan
keluar menuju knalpot.
Kemudian disusul dengan
karter (biasa disebut
crankcase tempat
terdapatnya lubang
pengisapan) yg berfungsi
mengatur timing
masuknya campuran
bensin dan udara menuju
karter (pada mesin 2
langkah umumnya
dilengkapi membran/reed
valve/katup buluh,
kecuali vespa yg hanya
menggunakan kruk as
sebagai membrannya
atau disebut disc valve).
dan hal terpenting
selanjutnya adalah
knalpot, karena pd mesin
2 langkah fungsi knalpot
jauh lebih sensitif
dibandingkan pd mesin 4
langkah. Pada mesin 2
langkah fungsi knalpot
bagaikan klep buang pd
mesin 4 langkah yg
mengatur keluarnya gas
buang.
bagian2 mesin yg
biasanya kena sentuhan
tangan mekanik tuk
memaksimalkan evisiensi
volumetrik vespa:
1.) Lubang pengisapan
wajib tidak bocor dan
permukaannya harus
smooth alias halus, tidak
terdapat sudut tajam,
dimensinya sama atau
tidak terlalu jauh dari
lubang pengisapan
standar, sisi depannya
agak mengarah ke depan
(searah putaran kruk as),
sisi kiri melandai
mengarah ke kanan
menuju tengah kruk as,
dan sisi kanan serta
belakang tetap standar.
namun harus dipastikan
bahwa kruk as tetap
seimbang alias balance
agar kruk as tidak
menggerus pengisapan
dan oli samping
menggunakan yang tepat
campuran dan jelas
mutunya.
2.) lubang transfer dan
lubang buang harus
bersih dari sisa karbon
yang menempel,
beberapa mekanik sedikit
mengampelas lubang2
tersebut supaya halus
dari kontur kulit jaruk
(tergantung pilihan si
empu vespa) supaya
kecepatan aliran gasnya
meningkat.
3.) Kompresi mesin
dinaikkan dengan cara
mengganti paking kepala
silinder dan atau blok
silinder dengan yg lebih
sedikit atau yg lebih tipis.
jika si empu vespa ingin
lebih maka bs memilih
memapas kepala silinder
di tempat bubut yg handal
cukup sedikit saja yaitu
kurang lebih 0,4-0,6mm. kl
terlalu banyak memapas
kepala silinder berakibat
buruk seperti mentoknya
seher ketika titik mati
atas (TMA), sehingga
harus atur ulang sudut
squish dan jarak nat
kepala silinder.
3.) knalpot standar
biasanya dibobok supaya
gas buang lancar, namun
supaya efek turbulensi
tetap tercipta, torsi tetap
terjaga,dan suara
knalpot tetap ramah
maka biasanya hanya
saringan atas dan bawah
yg berbentuk kawat kasa
yg dihilangkan,
sedangkan saringan
tengah yang berbentuk
pelat jangan dibuang.
kl mau praktis dan instan
biasanya menggunakan
knalpot aftermarket yg
berbentuk standar, kl
menggunakan knalpot
racing yg kyk cacing
suaranya lebih berisik dan
sedikit mengurangi torsi.
4.) Setel spuyer
karburator,pd vespa
biasanya cukup setel
main jet hingga didapat
ukuran yg pas dan tidak
membuat busi menghitam
(coklat bata warna busi
tanda karbu sdh pas).
moga bs membantu bro
dan maaf kl ada
kesalahan. sama2 belajar
jg soalnya. hehee